Akhir Cerita Game Of Thrones Season 8
Setelah delapan musim dan hampir sepuluh tahun, serial Game of Thrones akhirnya menyelesaikan kisahnya pada musim yang terakhir. Musim terakhir ini terdiri dari enam episode dengan durasi yang bervariasi. Namun, akhir cerita Game of Thrones Season 8 ini masih menuai pro dan kontra di kalangan penggemar.
Kisah di Balik Akhir Cerita Game of Thrones Season 8
Bagi yang belum menonton episode terakhir, artikel ini berisi spoiler. Sebelum membahas akhir cerita Game of Thrones Season 8, mari kita lihat kembali kisah utama yang ada di serial ini. Cerita Game of Thrones berkisah tentang perjuangan berbagai keluarga bangsawan dan kepentingan politik yang terjadi di sebuah dunia fiksi yang bernama Westeros. Cerita ini diadaptasi dari novel A Song of Ice and Fire yang ditulis oleh George R.R. Martin.
Game of Thrones memiliki banyak karakter, namun ada beberapa karakter utama yang menjadi pusat cerita. Di antaranya adalah keluarga Stark, Lannister, dan Targaryen. Setiap keluarga memiliki ambisi dan tujuan masing-masing yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Persaingan ini membuat Westeros menjadi penuh dengan intrik politik, pertempuran antara pasukan besar, hingga kehadiran makhluk supernatural seperti White Walker.
Pada akhirnya, pembangunan cerita ini mengarah ke pertempuran antara pasukan hidup melawan pasukan mati yang dipimpin oleh Night King. Pertempuran ini berakhir di episode ketiga, di mana Night King berhasil dikalahkan oleh Arya Stark. Setelah itu, jalan cerita berfokus pada persaingan antara tiga keluarga utama yang berusaha merebut Iron Throne sebagai simbol kekuasaan paling tinggi di Westeros.
Akhir Cerita Game of Thrones
Episode terakhir Game of Thrones membawa penonton ke pertempuran terakhir yang melibatkan pasukan Daenerys Targaryen dan Jon Snow dengan pasukan Keluarga Lannister dan Stark. Di tengah situasi yang panas, Jon Snow yang awalnya setia kepada Daenerys malah membunuhnya karena takut dia akan menjadi penguasa yang kejam dan tiran. Hal ini terjadi karena Daenerys mengejar kekuasaan tanpa peduli korban yang dihasilkan.
Meskipun Jon Snow dijebloskan ke penjara, Iron Throne akhirnya jatuh ke tangan Bran Stark yang dipilih oleh para bangsawan sebagai penguasa Westeros yang baru. Persaingan antara keluarga utama berakhir dengan cara yang tidak terduga seperti ini. Meskipun banyak penonton yang merasa kecewa dengan akhir cerita ini, namun banyak juga yang menganggap akhir cerita ini sebagai ending yang layak untuk serial ini.
Respon Penggemar terhadap Akhir Cerita Game of Thrones Season 8
Setelah penayangan episode terakhir, banyak penggemar yang menyatakan kekecewaan mereka terhadap akhir cerita Game of Thrones Season 8 ini. Banyak yang merasa bahwa ending yang dihadirkan tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan perkembangan karakter yang sudah ditunjukkan sebelumnya.
Namun, ada juga penggemar yang menganggap akhir cerita Game of Thrones Season 8 sebagai sebuah pesan moral yang sangat penting. Bagi para penggemar ini, akhir cerita ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan juga dapat membuat orang menjadi koruptif dan kejam. Dalam cerita Game of Thrones Season 8, kekuasaan menjadi akar masalah yang memicu konflik dan pertempuran antara pasukan hidup dan pasukan mati, antara keluarga yang saling bermusuhan, hingga akhirnya membawa Jon Snow untuk membunuh Daenerys yang sudah kehilangan akal.
Kesimpulan
Akhir cerita Game of Thrones Season 8 memang menuai pro dan kontra di kalangan penggemar. Namun, hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan pengaruh yang dimiliki serial televisi ini. Bagi para penggemar, akhir cerita ini mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, tapi bagi yang lain, ending ini berhasil menyampaikan pesan moral yang sangat penting.
Apapun respon penggemar terhadap akhir cerita Game of Thrones Season 8, satu hal yang pasti adalah serial ini akan tetap dikenang oleh banyak orang sebagai salah satu serial televisi terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah televisi.
